Assalamu Alaikum,  Saudaraku  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Sungguh Kelembutan Itu Memperindah Segala Sesuatu

Written By Unknown on Kamis, 30 Juli 2015 | 15.05


Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الرِّفْقَ لاَ يَكُونُ فِى شَىْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَىْءٍ إِلاَّ شَانَهُ
“Sesungguhnya kelembutan itu, tidaklah terdapat pada sesuatu kecuali ia akan membaguskannya, dan tidaklah ia dihilangkan dari sesuatu kecuali ia akan menjelekkannya.” [HR. Muslim dari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha]

Asy-Syaikh Al-‘Allaamah Ibnu Baz rahimahullah berkata,
وينصح الإخوان ولكن بالرفق، بالكلام الطيب، لا بالتعدي على الناس، ولا بضربهم ولا بشتمهم ولعنهم، ولكن بالكلام الطيب والأسلوب الحسن، قال الله جل وعلا: {ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ} وقال تعالى: {فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ} وقال الله لموسى وهارون لما بعثهما إلى فرعون: {فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى} وقال النبي صلى الله عليه وسلم: «إن الرفق لا يكون في شيء إلا زانه، ولا ينزع من شيء إلا شانه»، ولا سيما في هذا العصر، هذا العصر عصر الرفق والصبر والحكمة، وليس عصر الشدة. الناس أكثرهم في جهل، في غفلة إيثار للدنيا، فلا بد من الصبر، ولا بد من الرفق حتى تصل الدعوة، وحتى يبلغ الناس وحتى يعلموا. ونسأل الله للجميع الهداية.
“Hendaklah menasihati Ikhwan akan tetapi dengan kelembutan, dengan ucapan yang baik, tidak dengan cara yang melampaui batas terhadap manusia, tidak dengan memukul, mencerca dan melaknat mereka, namun dengan ucapan yang baik dan metode yang bagus. Allah jalla wa ‘ala berfirman,
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
“Serulah (manusia) kepada jalan Rabb-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (An-Nahl: 125)

Allah ta’ala juga berfirman,
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (Ali Imron: 159)
Allah ta’ala juga berfirman kepada Musa dan Harun ketika Dia mengutus keduanya untuk mendakwahi Fir’aun,
فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى
“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.” (Thaaha: 44)

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الرِّفْقَ لاَ يَكُونُ فِى شَىْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَىْءٍ إِلاَّ شَانَهُ
“Sesungguhnya kelembutan itu, tidaklah terdapat pada sesuatu kecuali ia akan membaguskannya, dan tidaklah ia dihilangkan dari sesuatu kecuali ia akan menjelekkannya.” (HR. Muslim dari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha)
Terutama di zaman ini. Zaman ini adalah zaman kelembutan, sabar dan hikmah, bukan zaman kekerasan. Kebanyakan manusia dalam kebodohan terhadap agama dan lalai serta lebih mementingkan dunia, maka berdakwah harus dengan kesabaran dan kelembutan agar sampai kepada manusia dan mereka dapat memahami ilmu agama. Dan kita memohon hidayah kepada Allah untuk semuanya.” [Majmu’ Al-Fatawa, 8/376]

Beberapa Pelajaran:
1) Perintah menghiasi diri dengan akhlak kelembutan dalam segala urusan, seperti dalam bergaul dengan orang lain maupun dalam memperlakukan hewan, kendaraan dan yang lainnya, terutama dalam berdakwah dan mengajarkan agama.
2) Larangan bersifat kasar lagi keras.
3) Kelembutan adalah sebab meraih segala kebaikan dan sifat keras lagi kasar adalah sebab munculnya berbagai macam kejelekan.
4) Harus dipahami juga, terkadang sikap kasar lagi keras diperlukan dan dianjurkan dalam keadaan tertentu, seperti ketika memerangi orang-orang kafir atau ketika maslahat untuk bersikap keras lebih besar daripada berlemah lembut, akan tetapi asal dalam berdakwah adalah kelembutan, terlebih di zaman ini, zaman merebaknya kebodohan dan kesesatan serta dominasi orang-orang yang sesat dan sedikitnya Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
5) Keindahan dan keluhuran akhlak Islam.


Sumber : sofyanruray.info

0 komentar:

Posting Komentar